Minggu, 12 Oktober 2008

“Istana Matahari Timur” Bersinar


Istana Siak adalah bukti sejarah kebesaran kerajaan Melayu Islam yang terbesar di Daerah Riau. Masa jaya Kerajaan Siak berawal dari Abad ke 16 sampai Abad ke 20, dan silsilah Sultan-sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai pada tahun 1723 M dengan 12 Sultan yang pernah bertahta. Kini, kita dapat melihat peninggalan kerajaan berupa kompleks Istana Kerajaan Siak yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 M dengan nama Asserayyah Al Hasyimiah.

Pembangunan Istana Asserayyah Al Hasyimiah yang disebut juga “Istana Matahari Timur” dilakukan oleh arsitek dari Jerman yang mengadopsi gaya arsitektur Eropa, India dan Arab dengan perpaduan Melayu Tradisional. Keindahan Istana yang dihiasi sepasang burung Elang menyambar dengan mata yang memancar tajam yang terbuat dari perunggu dan pada empat buah pilar Istana di ujung puncaknya. Burung elang ini merupakan tanda kebesaran dan keberanian serta kemegahan Kerajaan Siak pada masanya. Selain itu, keindahan Istana juga terlihat pada dinding yang dihiasi dengan keramik dari Eropa dan ruangan-ruangn yang terdapat di dalam Istana serta benda-benda koleksi peninggalan Kerajaan Siak.

Dari berbagai koleksi benda peninggalan Kerajaan Siak tersebut, konon Kursi keemasan yang penuh dengan ukiran yang indah dari bahan kuningan berbalut emas sempat hilang dari dalam kerajaan. Namun kursi Kerajaan Siak itu pun kembali ditemukan di Pekanbaru. Kini kursi kerajaan Siak tersebut dikonservasi kembali oleh museum nasional Jakarta. (Perjalanan Jurnalisitk Iswanto JA) Catatan. Foto dan Narasi Iswanto JA

Tidak ada komentar: